Pemaksimalan ROI TI Dengan Penghematan Energi


APC percaya akan pentingnya efisiensi untuk memaksimalkan return on investment (ROI) dari investasi TI dengan mengurangi penggunaan energi. Konsep Efficient Enterprise APC menggunakan pendekatan rancangan yang praktis dan mudah dimengerti berdasarkan prinsip 'kesederhanaan' "Biaya yang dikeluarkan untuk energi, seperti gas alam dan minyak bumi, semakin meningkat. Dalam lima tahun terakhir lonjakannya mencapai tiga kali lipat dan diperkiran terus meningkat. Karena sumber daya alam memiliki keterbatasan persediaan, kami ingin menjadi corporate citizen yang bertanggung jawab dengan membantu masyarakat dan kalangan bisnis mendayagunakan energi," ujar CEO APC Laurent Vernerey melalui keterangan resmi, Senin (2/6/2008). Menurut Vernerey, APC percaya akan pentingnya efisiensi untuk memaksimalkan return on investment (ROI) dari investasi TI dengan mengurangi penggunaan energi. Konsep Efficient Enterprise APC menggunakan pendekatan rancangan yang praktis dan mudah dimengerti berdasarkan prinsip 'kesederhanaan', dimana efisiensi harus diukur secara end-to-end. Dengan kata lain, sebuah sistem yang mencakup keseluruhan lebih baik daripada pendekatan terpisah secara komponen. "Efficient Enterprise merefleksikan kebutuhan kita yang timbul dari keharusan untuk mengurangi penggunaan energi, mencegah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan iklim dan keharusan berinvestasi untuk inovasi yang pada akhirnya memberikan manfaat pada pelanggan akan penghematan energi dan juga merupakan investasi ulang untuk bisnis mereka," tandas Vernerey. Sebagai perusahaan yang bergerak di dunia data center, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Gartner (Februari 2008), 50 persen responden berencana untuk melakukan ekspansi data center dalam tiga tahun kedepan. Sementara itu, menurut pemaparan Vernerey, lebih dari 40 persen lebih mengkhawatirkan besarnya pengeluaran dan keterbatasan listrik yang membatasi kemampuan mereka dalam menjalankan bisnis. APC dapat membantu konsumen mengurangi penggunaan energi sebesar 10 persen hingga 30 persen untuk layanan critical power dan cooling. "Efisiensi tidak terjadi dengan sendirinya karena efisiensi adalah suatu rangkaian proses yang terencana," ujar Vernerey. Bahkan menurut Vernerey, Efficient Enterprise menerapkan 4C yang terdiri dari Containing, Coupling the cooling, Components dan Capacity. Masing-masing istilah tersebut memiliki artian mengisolasi panas, mengarahkan proses cooling menuju pusat panas, menggunakan komponen-komponen yang sesuai, dan mengatur kapasitas untuk mengoptimalkan efisiensi data center. Selain itu Efficient Enterprise juga digunakan untuk memastikan data center dapat diatur lebih mudah, bebas limbah dan dapat menghemat energi, serta meningkatkan ketersediaan dan posisi bisnis di masa mendatang. (srn)

Tidak ada komentar: